Header Ads

Kenaikan Harga Pangan di NTB Diprediksi Turun pada Maret 2025

 

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kenaikan harga pangan yang terjadi saat ini masih terkendali. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan pasokan akibat cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil pertanian.


"Harga masih terkendali. Jika fluktuasi harga terlalu tinggi, produsen bisa enggan menanam," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Abdul Aziz,


Abdul menjelaskan bahwa harga pangan di NTB cenderung naik pada akhir tahun hingga awal tahun baru. 


Lanjutnya, kenaikan harga ini biasanya dipicu oleh musim penghujan yang mengurangi pasokan dari petani, sementara permintaan tetap stabil atau bahkan meningkat. 


Di antaranya, harga bawang merah pada Januari 2025 tercatat Rp50 ribu per kilogram, tomat Rp20 ribu, dan cabai merah keriting mencapai Rp100 ribu per kilogram.


Baca juga: Bea Masuk Bibit dan Benih Dibebaskan untuk Industri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan


Sementara itu, Dinas Perindustrian NTB pernah merencanakan penyediaan gudang pendingin untuk memperpanjang daya simpan produk, namun kendala biaya listrik membuat inisiatif ini sulit direalisasikan. 


Abdul optimistis harga pangan akan kembali stabil pada Maret 2025, seiring dengan panen raya yang dimulai pada periode tersebut.


Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa komoditas seperti ikan layang, bawang merah, dan cabai merah menjadi penyumbang utama inflasi di NTB pada Desember 2024.

No comments

Powered by Blogger.