NTB Ekspor 217 Ton Tuna dan Lobster Beku ke Amerika Serikat dan Taiwan

Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melepas ekspor 217 ton tuna beku dan lobster beku. Ekspor ini ditujukan untuk pasar Amerika Serikat dan Taiwan, dengan nilai total mencapai Rp 26 miliar.

Kepala BPPMHKP KKP, Ishartini, mengungkapkan tuna dan lobster merupakan produk unggulan yang ditangkap langsung di perairan NTB. Para nelayan, menggunakan kapal kecil, berhasil mendapatkan tuna berkualitas terbaik, sementara lobster berasal dari budidaya di Teluk Ekas dan Teluk Elong, Kabupaten Lombok Timur.

"Kami melepas 217 ton tuna beku dan lobster beku. Produk yang diekspor ini sangat bagus, bahkan memiliki sertifikat Grade A, sehingga bisa menembus pasar Amerika dan Taiwan," ujar Ishartini di Mataram, Sabtu (26/10/2024).

Ishartini menambahkan keberhasilan NTB dalam mengekspor produk perikanan ini membuktikan bahwa bahan baku perikanan dari daerah ini tidak kalah saing dengan negara maju. Semua produk yang diekspor telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh negara tujuan.

"Kami berharap NTB dapat terus mengekspor produk-produk olahan ikan. Potensi perikanan di NTB sangat besar, dan kami ingin peningkatan kesejahteraan bagi nelayan, pembudidaya, dan pekerja lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) NTB, Nuryanti, memberikan apresiasi kepada dua perusahaan yang berhasil melakukan ekspor, yaitu PT High Point Fisheries dan PT Blue Ocean Lobster. Kedua perusahaan tersebut mampu memenuhi standar pasar internasional yang cukup ketat di Amerika dan Taiwan.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua perusahaan ini atas pencapaian mereka dalam mengekspor produk berkualitas tinggi. Semoga kita bisa mengolah lebih banyak produk perikanan dengan kemasan yang higienis, sehingga jangkauan pasar kita semakin luas," tuturnya.

Diketahui bahwa produksi tuna dan lobster beku asal NTB dapat mencapai 20 ton per hari. Dengan potensi ini, NTB yakin dapat bersaing lebih baik di pasar ekspor ke depan.

​